Senin, 30 Juni 2014

Aa Gym: Banyak Orang Berilmu Malah Merusak Bangsa

Aa Gym: Banyak Orang Berilmu Malah Merusak Bangsa

Saturday, 28 June 2014, 15:52 WIB

H Abdullah Gymnastiar memberikan tauziah kepada jamaah yang hadir di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (13/3).

 

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- KH Abdullah Gymnastiar mengatakan, saat ini banyak orang yang berilmu, namun tidak dilandasi dengan nilai-nilai keimanan atau tauhid. Akibatnya, banyak orang yang berilmu tinggi, tetapi justru menjadi perusak sendi-sendi bangsa.

Ustaz yang biasa dipanggil Aa Gym tersebut menyatakan, ilmu pengetahuan hendaknya dilandasi dengan nilai-nilai keimanan atau tauhid. Pasalnya, tanpa tauhid, ilmu pengetahuan yang tinggi ibarat bangunan yang megah dengan pondasi rapuh.

"Sehingga justru membahayakan pemiliknya," katanya dalam pengajian Ramadhan 1435 H seusai shalat Subuh di Masjid Ulil Albab, Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Sabtu (28/6).

Menurut dia, ilmu pengetahuan merupakan pondasi bagi pembangunan peradaban sebuah bangsa. Islam pun mengajarkan kepada pemeluknya untuk senantiasa mencintai ilmu pengetahuan. Bahkan di dalam Alquran, Allah menyebut keutamaan orang berilmu yang akan ditinggikan derajatnya di antara manusia.

“Saat ini tidak cukup jika hanya memberi bekal pengetahuan yang mumpuni kepada generasi muda kita. Mereka juga tetap membutuhkan sentuhan nilai-nilai tauhid agar menjadi cendekiawan yang bermoral dan berakhlak mulia,” kata Aa Gym. 

Menanggapi paparan Aa Gym, Rektor UII Harsoyo menyatakan, kampusnya memang selalu menekankan pendidikan karakter kepada mahasiswanya. Hal tersebut sejalan dengan cita-cita pendiri UII yang ingin melahirkan cendekiawan Muslim dan pemimpin bangsa yang tidak hanya cerdas namun juga berakhlak mulia.

“Kiat-kiat dalam menyeleraskan antara ilmu dan iman adalah lewat berbagai kegiatan Islami yang menjadi bagian dari sistem pendidikan di UII, seperti Orientasi Nilai Dasar Islam (ONDI), pesantrenisasi, dan Latihan Kepemimpinan Islam Dasar (LKID),” tandas Harsoyo.
 

Reporter : Heri Purwata

Redaktur : Erik Purnama Putra

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar