Kamis, 23 Mei 2013

FW: BUKAN SEKEDAR JURUS "POKOK 'E" kudu HARI JUMAT

 

Please visit BDI Website http://vico-bdi.vico.co.id/

Pengurus BDI berupaya menghindari peredaran email-email yang dianggap dapat menimbulkan polemik antara anggota BDI

 

 

 

 

From: M. Jamaluddin
Sent: Thursday, May 23, 2013 12:33 PM
To: BDI
Cc: Pengurus BDI Badak
Subject: BUKAN SEKEDAR JURUS "POKOK 'E" kudu HARI JUMAT

 

BUKAN SEKEDAR JURUS “POKOK ‘E” kudu HARI JUMAT

mau mengkultuskan atau mengamalkan hari-hari tertentu?

 

Sebagian pendahulu kita mengajarkan untuk mengamalkan amalan, dan saat ditanya mengapa harus diamalkan, jawab mereka “pokok e” amalke kanthi ikhlas wes cukup go gawe ngarep ridhoning Gusti Allah(jawa)” yang penting kerjakan saja dengan ikhlas itu sudah cukup untuk kita bisa mengharap ridho Allah SWT.

Kita hari ini hendaknya melakukan dan belajar untuk mengerti dasar apa yang kita akukan, bukan sekedar mengerjakan tapi mohon STOP untuk mengatakan bahwa perbuatan pendahulu adalah taklid buta, karena salah satu Kewajiban seorang anak, cucu, cicit muslim, mukmin adalah mendoakan amwaat muslimin dan muslimat, para pendahulu. Bukan mencemooh bahkan na’udzubillah mengumpat atas apa yang pernah mereka lakukan baik dari kesalahan yang mereka tahu atau karena ketida tahuan mereka..Allohummaghfir lahum warhamfum wa’afihim wa’fu ‘anhum wakhluf ahlahum khoiroot. Amien.

 

Masih teringat jelas perintah dan teriakan almarhum simbah(jawa) “ayo le, iki dino Jumat, podo ngaji lan solawatan no langgar kono”artinya ”ayo nak, ini hari Jumat, segeralah pada mengaji dan sholawatan di musholla sana”

Saat itu tidak terbesit pikiran untuk bertanya, dengan semangat dan senang hati anak-anak sebaya sama mengajak…subhanalloh, indahnya hari itu, ternyata Allah telah menumbuhkan dan menguatkan keimanan kami dengan seruan-seruan dan kepatuhan-kepatuhan “sami’na wa atho’naa”, doktrin yang terpahat begitu kuat, menciptakan manusia-manusia kecil yang berjiwa besar, rendah hati, bertawaddhlu’(merendah) itulah konsep ”alkhudlu’ wal-inqiyaad”(patuh dan tunduk) dalam mentaati orang tua, kunci kesuksesan dari ridlo walid(orang tua)

 

‘an ‘Aus bin ‘Aus rodliyallohu ‘anh qoola, qoola rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam ” Min afdholi ayyamikum yaumul jum’ah, fiihi kholqu Adam, wa fiihi qobdlun, wa fiihi nufkhoh wa fiihi shu’qoh, fa aktsiruu ‘alayya minassholaati fiihi, fainna sholaatakum ma’ruudlotun ‘alayya, qooluu yaa rosuulalloh: kaefa tu’rodlu sholatana ‘alaika wa qod urimta ya’niy buliyta, qoola SAW, innalloha ‘azza wa jalla harroma ’alal-ardli an ta_kula ajsaadal-anbiyaai (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Maajah, Ibnu Hibban dalam kitab shochihnya dan Hakim menyatakan kesohihan hadist tersebut)

 

Dari ‘Aus bin ‘Aus, bahwa rosululloh SAW bersabda ”hari Jumat merupakan salah satu hari yang dimuliakan untuk kalian, hari itu nabi Adam AS diciptakan dan diwafatkan, hari itu pula malaikat Izrofil diperintahkan untuk meniupkan sangkakala dan hari itu pula seluruh makhluk alam semesta akan binasa, maka perbanyaklah bersholawat kepadaku pada hari itu(Jumat), karena sesungguhnya sholawat-sholawat kalian akan disampaika kepadaku, kemudian para sahabat bertanya, : wahai utusan Allah, bagaimana bisa sholawat kami disampaikan kepadamu saat engkau kelak telah wafat, jasadmu telah binasa? Beliau menjawab: sesungguhnya Allah yang Maha Perkasa dan Maha Agung mengharamkan atas bumi untuk memakan jasad para nabi.

 

Betapa besarnya kemuliaan hari Jumat, sehingga Rosululloh SAW mengkhususkannya untuk memperbanyak ibadah, terkhusus sholawat atas beliau. Sholawat merupakan satu-satu perintah, ibadah yang Allah perintahkan dan Allah dzat-Nya pun melakukannya atas manusia terbaik baginda nabi Muhammad SAW. Bagaimana dengan kita? Bukan pula berarti sholawat hanya dilaksanakan pada hari Jumat, hari lainpun baik. Managemen orang tua dahulu dengan mengkhususkan hari Jumat untuk kegiatan keagamaan adalah Ibadah yang bukan sekedar pokok-nya dan bukan pula sekedar budaya.

Lebih dari pada itu, subhanalloh, tak ada tandingannya Allah memberikan kemulian atas baginda Rosululloh SAW, hidup dan wafatnya beliau sama berharga dan bermanfaat bagi ummatnya, semua amal perbuatan ummatnya akan dilaporkan disampaikan kepada beliau, jika baik record amal ummatnya maka beliau akan berucap “Alhamdulillah” dan jka dilaporkan kepada beliau bahwa record amal ummatnya buruk, maka beliau akan memohonkan ampunan kepada Allah atas amalan ummatnya, kita bersyukur sebagai ummat beliau….sholluu ‘ala sayyidil-anbiyaai, khoiri kholqillah, sayyidina wa maulaana Muhammad!

 

‘an ibni Mas’ud qoolannabiyy “ hayatiy khoirun lakum tuhadditsuuni wa yahduts lakum, fa idza ana mittu kaanat wafaatikhoiron lakum, tu’rodlu ‘alayya a’amaalakum, fa in roitu khoirun fa hamidtulloh, wa in roaitu syarron istaghfartu lakum(H.R Bazzar, al-Haitsami menambahkan bahwa perawi dalam hadist berikut standarnya shohih)

 

Artinya”Hidupku(Nabi Muhammad) lebih baik untuk kalian, kalian berbicara langsung kepada saya tentang apa yang terjadi dan sebaliknya, dan apabila aku telah wafat, maka wafatku juga baik untuk kalian, karena seluruh amal perbuatan kalian akan disampaikan kepada saya, apabila baik amal kalian maka aku akan memuji Allah, dan jika buruk amal kalian aku akan memohonkan ampunan kepada Allah untuk kalian”

 

Satu lagi wahai  kaum muslimin, bahwa Rosululloh diberikan anugerah oleh Allah untuk membalas salam yang merupakan doa dari kita yang masih hidup, maka rosululloh-pun membalas mendoakan kita, sangat beruntung orang yang senantiasa mengucap sholawat dan taslim/salam atas rosululloh SAW,

 

‘an Abi Huroiroh Rodliyallohu ‘anh, qoola Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam ” Maa min achadin yusallimu ‘alayya illa roddalloh ‘alayya ruwchy hatta arudda ‘alaihissalaam (H.R Ahmad dan Abu Daud)”

“Dari Abu Huroiroh RA , bersabda Rosululloh SAW: dan tidaklah seorangpun yang memberikan salam kepadaku kecuali Allah mengembalikan nyawaku sehingga aku membalas salamnya”

 

Tunggu apa lagi? Ayo bergegas, kaislah pahala di hari Jumat dan raihlah Rahmat Alloh atas kita semua…

 

Wallohu musta’an, wa muwaffiq aqwamitthorieq

 

 

Mohammad Jamaluddin, S.H.I., M.A

Majlis Taklim Baabussa’adah

Badak Makmur, Muara Badak

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar