Minggu, 04 November 2012

Peristiwa Itu..



aku hanya mengingati sebuah kisah. indah; takjub; memesona.
Ini khusus untuk kalian sayang, izinkan...
izinkan kusebut dengan "bidadari-bidadari itu.."
meski belum seindah mereka, biarkan sebutan itu menjadi do'a yang berpilin ke langit..
biar ia dikabulkan olehNya...
pernahkah terdengar olehmu atas kisah ini ?
sesiang itu, seluruh pemuda dikumpulkan. yang menikah, yang bujang. yang menduda. semua.
apatah rupanya ?
di siang cerah itu, kala mentari tengah riang memancar sinar kasihnya ke penjuru bumi..
Ia, disana. seorang pemuda Quraisy berdiri. tegap badannya. hitam rambut. putih kulitnya.. matanya lekas menatap para pemuda yang bergegas. subhanallaah santun nian tunduk kepalanya. Ia menatap ramah bersama satu senyum terindah yang pernah disaksikan jagad.
Ia: Rasulullah SAW

rupa-rupanya turun kembali cinta-Nya melalui wahyu yang diusung oleh Sang Malaikat Penjinjing perintah.
Satu perintah memesona yang rasa-rasanya sungguh tak shabar untuk segera ia sampaikan pada mereka, ummat yang sangat ia cintai bahkan melebihi dirinya sendiri..
Lihatlah.. dadanya turun naik. nafasnya sedikit terengah. biji matanya kian bergerak menatap para lelaki muslim yang jumlahnya makin membanyak. mengumpul.
Allah...,cintai mereka, mungkin begitu haru birunya menyaksi para insan imani itu dengan cepat berkumpul selekas wahyu memanggil. seketika semua melengkap.
Di sanalah ia daraskan lantunan syurga itu. turun langsung dariNya. untuk ummat yang begitu dicintaiNya.., Al-Ahzab: 59
"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mu'min, 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka '. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang.."
Allahu Akbar! serempak takbir pun terucap. barisan bercerai. bubar.
kemanakah gerangan para pemuda itu?
ternyata mereka pulang!
semua berlari. mereka yang sudah memiliki istri. mereka yang punya adik atau kakak perempuan. mereka yang masih dalam asuhan seorang Ibu. semua. semua yang masih memiliki perempuan dalam anggota keluarganya. Ya! semua pemuda itu berlari! b-e-r-l-a-r-i!
sesampai di rumah. selepas mengucap salam. Masih dengan peluh yang tersisa di dahi. juga nafas terengah yang belum berhenti.
 "Turun kembali panggilan cintaNya, duhai perempuan-perempuan mu'minah.." , ucap mereka dalam satu tarikan nafas..

Masih dalam lelah. Masih cepat jantung memompa darah. mereka ucap ulang frase syurgawi itu..
"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mu'min, 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka'. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang."
Allahu Akbar ! kali ini pekik takbir nyaring yang terdengar di seluruh penjuru Madinah. Mereka, perempuan-perempuan itu , serta merta menarik segala kain yang ada di dekat mereka ! apa saja ! Ada yang menarik gorden, melepas taplak, mengambil kain, apa.. apa saja, yang penting bisa menutup apa yang Allah inginkan untuk mereka tutup !
Mereka, perempuan-perempuan itu , tak perlu bertanya dahulu, apakah makna perintah Allah yang satu itu. Pun tak banyak menggugat, dengan mengaju pendapat bahwasanya Allah begitu diskriminatif. Mereka tak banyak bicara. bahkan bertanya pun tidak!
Karena yang terpatri di lubuk hanyalah, "Jika Allah berkata begitu, maka begitu..
dan yang mereka fahami hanyalah satu: Bahwa Allah, bersamaku..
Maka mentari yang bergegas menjemput senjanya di hari itu, menjadi saksi. saksi atas perempuan-perempuan itu, perempuan-perempuan yang bergegas menarik segala kain terdekat untuk bersegera dalam memenuhi satu panggilan cintaNya..
dan perempuan-perempuan itu, Ah ya.. mereka melakukannya dengan tersenyum sembari bersenandung: "Dan jilbab adalah perhiasan..., yang mahkotanya menjuntai hingga ke dada.."
**********************************************************************************
Karena dengan jilbab, kau ajak sesama untuk semata menilaimu dari hati dan daya pikir, bukan dari indahnya rambut atau cantiknya kulit tubuh..
Karena dengan jilbab, kau yakinkan sesama bahwa kecintaan pada Yang Maha Mencinta mengalahkan kecintaanmu untuk menjadi dikagumi karena keindahan fisik semata..
Karena dengan jilbab, kau teguhkan hati untuk meraih ridhaNya sekuat jiwa, meski dengan terbata mengeja kebaikan..
Karena dengan jilbab, kau buktikan keberanianmu menunjukkan siapa dirimu sebenarnya, demi memenuhi satu jalan syukur pada Sang Maha Pemberi Segala..
Karena dengan jilbab, kau nyaman mendekatiNya..
Karena dengan jilbab, kau aman bersamaNya..
Karena dengan jilbab, kau percaya, semua akan baik-baik saja..
**********************************************************************************
Tulisan ini didedikasikan khusus untuk kalian, bidadari-bidadari itu , yang mungkin jarang ku sapa. terlepas dari do'a, pun tergelincir dari ingatan..
Semoga Allah kuatkan kalian selalu, atas tapak-tapak kecil kebaikan di jalan kebenaran.
Tapak kecil, tetapi sungguh, Allah menilai proses, bukan hasil..
Dalam telusur firman-firmanNya, kufahami bahwa syurga, amat mahal harganya.. tetapi ketahuilah saudariku, bahwa bagiku, kalian adalah salah seorang yang t'lah membayar mahal untuk itu..
kalian.., Lillah.. Fillah.. sungguh, karena Allah..

sumber: sebuah catatan sederhana nan istimewa dari seorang ukhty muda berbakat, Delia Fitri Sarah, semoga Allah membimbing tiap goresan penamu ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar