Please visit BDI Website http://vico-bdi.vico.co.id/
Pengurus BDI berupaya menghindari peredaran email-email yang dianggap dapat menimbulkan polemik antara anggota BDI
From: Suparman
Sent: Thursday, July 25, 2013 6:51 AM
To: BDI
Subject: Pemuda Dambaan Alquran
Pemuda Dambaan Alquran
Senin, 22 Juli 2013, 09:33 WIB
Kitab Suci Alquran (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, Assalamualaikum wr wb
Ustaz, bagaimana gambaran pemuda yang didambakan oleh Alquran dan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang pemuda untuk menjadi pemuda yang didambakan dalam Alquran?
Hartono Sh - Jawa Tengah
Waalaikumussalam wr wb
Sejatinya para pemudalah yang menjadi tulang punggung utama sebuah perubahan. Para pemudalah sebagai pundak kebangkitan sebuah peradaban.
Sejarah mencatat, semangat darah merah kaum mudalah yang menjadi energi sebuah kebangkitan atau penaklukan wilayah.
“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya, mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” (QS al-Kahfi [18]: 13).
Allah SWT memberikan contoh dalam Alquran tentang pemuda yang menjadi dambaan Alquran dalam diri para pemuda al-Kahfi.
Dalam ayat di atas, Allah menggambarkan, paling tidak ada dua hal yang dimiliki oleh pemuda al-Kahfi sehingga nama mereka diabadikan dalam Alquran.
Hidup mereka yang teguh imannya kepada Allah sehingga Allah menambahkan hidayah-Nya kepada mereka. Produktivitas pemuda seperti ini melampaui usianya dan kreativitasnya melampaui zamannya.
Para pemuda al-Kahfi juga selalu menjaga orisinalitas pemikiran mereka. Mereka tidak mau menerima peradaban yang berkembang di tengah masyarakatnya yang keluar dari fitrah kemanusiaan sehingga menjadikan manusia seperti binatang.
Allah SWT selamatkan mereka sehingga gua seperti menjadi benteng bagi akidah agar terjaga keaslian pemikiran tauhid mereka.
Untuk menjadi pemuda dambaan peradaban Alquran pada hari ini, paling tidak harus memiliki empat hal, yaitu memiliki pemikiran yang dilandasi keikhlasan karena Allah, mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah, dan tak pernah berhenti mencari ilmu sebagai bekal hidupnya karena peradaban tidak akan pernah tegak tanpa ilmu.
Syarat terakhir adalah mengamalkan ilmu yang didapatkan dan berjihad untuk merealisasikan ilmunya. Sebab, tanpa usaha dan perjuangan, sebuah ide atau gagasan tidak akan pernah muncul dan berkembang.
Negara kita, insya Allah akan bisa bangkit dengan peradaban Alquran jika para pemudanya menjaga orisinalitas pemikiran Islam mereka berdasarkan sistem nilai dan akidah Islam.
Karena, pemuda dalam setiap bangsa adalah tulang punggung yang menjadi unsur penggeraknya sehingga tidak ada suatu bangsa pun yang mampu bangkit kecuali di atas pundak para pemudanya.
Di samping menjaga orisinalitas pemikiran Islam untuk dapat menjadi dambaan peradaban Alquran, seorang pemuda juga harus menyadari eksistensinya.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS Ali 'Imran [3]: 110).
Pemuda Islam harus menyadari, mereka bukanlah seperti rumput ilalang yang sembarang tumbuh di padang.
Mereka adalah umat terbaik yang dipilih Allah bagi umat manusia selama mereka selalu menyuruh kepada kebaikan, mencegah dan melawan segala bentuk kemungkaran dengan landasan iman kepada Allah.
Pemuda dambaan Alquran juga harus punya manhaj atau sistem sebagai pegangan kebenaran bagi dirinya. Pegangan itu adalah firman Allah.
“Barang siapa mencari agama selain agama Islam maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Ali 'Imran [3]: 85).
Pemuda harus menyadari, ketika ia berpegang dan menggunakan sistem hukum dan aturan selain Islam maka ia seperti menegakkan benang basah yang tidak akan pernah tegak.
Pemuda-pemuda seperti inilah yang mendapatkan janji dari Allah. Yakni, akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari kiamat nanti. Saat itu tidak ada naungan kecuali naungan Allah.
Dalam hadis Nabi disebutkan tentang tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah di padang mahsyar nanti, di antaranya pemuda yang tumbuh dan berkembang dalam beribadah kepada Allah. (HR Bukhari dan Muslim).
Semoga pada Ramadhan ini, para pemuda bangsa ini menjadikannya sebagai momentum melakukan perubahan dan berjuang mendapatkan label sebagai pemuda dambaan Alquran. Wallahu a'lam bish shawab.
Ustaz Bachtia Nasir
Redaktur : Damanhuri Zuhri |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar