Senin, 13 Mei 2013

FW: Ibu tangguh

Please visit BDI Website http://vico-bdi.vico.co.id/

Pengurus BDI berupaya menghindari peredaran email-email yang dianggap dapat menimbulkan polemik antara anggota BDI

 

 

 

From: Mohammad Faiz Wirawan
Sent: Monday, May 13, 2013 4:11 PM
To: BDI
Subject: Ibu tangguh

 

Anak yang Tangguh, dilahirkan, dididik, dan diasuh oleh Ibu yang Tangguh.

 

Kualitas anak kita sangat bergantung kepada input-input yang telah diberikan sejak dini oleh pengasuhnya, siapa yang mengasuhnya, kualitas itulah yang akan didapatkan oleh anak kita. Seorang ibu yang mempunyai kemampuan, ilmu-ilmu pengetahuan (Fase tumbuh kembang anak, ilmu-ilmu agama dan lain-lain), kesabaran dalam mendidik anak tentu akan lebih besar peluang keberhasilannya dalam mencetak anak yang unggul dibanding yang tidak punya persiapan apa-apa dan tidak berupaya mencarinya serta menyerahkan sepenuhnya pada lingkungan sosialnya.

 

Ibu Tangguh

Sebagai umat Islam, pengertian kita mengenai Ibu tangguh adalah Ibu yang mempunyai kepribadian Islam (Syakhkhshiyyah Islamiyyah) dan mampu menjalankan peran ibu seutuhnya, karena itu adalah suatu amanah.

Ibu yang mempunyai kepribadian Islam akan selalu menjadikan Aqidah Islam sebagai landasan di dalam berfikir dan berbuat. Ia juga memahami potensi dirinya dan mampu mengoptimalkan dalam rangka mencetak anak unggul. Untuk menjadi ibu tangguh juga harus mengetahui dan menguasai konsep dalam mendidik anak.

 

Ibu yang tangguh akan menggunakan akalnya untuk mengamati perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh anaknya. Bagaimana anak makan, minum, berbicara, bagaimana cara mengungkapkan rasa amarahnya, kegembiraannya, ekspresi wajahnya, dan semacamnya. Ibu gunakan segenap akalnya dengan sungguh-sungguh untuk menganalisa potensi yang dimiliki anaknya. Apakah anaknya punya rasa ingin tahu yang besar, Anaknya mudah dalam menghafal, percaya diri, mudah adaptasi, aktif atau potensi-potensi lainnya. Ia juga berfikir keras tentang apa yang akan dilakukan dengan potensi yang dimiliki anaknya. Dengan akalnya, Ibu juga akan membuat langkah-langkah perbaikan secara sistematis disertai dengan pemilihan cara dan penggunaan sarana yang tepat.

 

Ibu yang ber-aqliyyah Islam dia akan memahami konsep Ibu di dalam Islam, bahwa Ibu merupakan pendidik pertama dan utama bagi anaknya, dan ini merupakan kewajibannya yang tidak digantikan oleh siapa pun.

 

 

Disarikan dari artikel : http://www.erfan.ir/54609.html

 

 

Semoga bermanfaat.

 

 

 

 

salam,

M.Faiz Wirawan

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar