Selasa, 05 Maret 2013

FW: Sepercik titipan Allah, menundukkan rasa ke-aku-an dalam diri

Please visit BDI Website http://vico-bdi.vico.co.id/

Pengurus BDI berupaya menghindari peredaran email-email yang dianggap dapat menimbulkan polemik antara anggota BDI

 

 

 

From: Muhammad Muhtadi
Sent: Wednesday, March 06, 2013 10:03 AM
To: BDI
Subject: Sepercik titipan Allah, menundukkan rasa ke-aku-an dalam diri

 

Sepercik titipan Allah, menundukkan rasa ke-aku-an dalam diri

 

Salah satu penyebab kita bertengkar dan saling hantam- menghantam kerana kita tidak tahan terhadap perilaku orang kepada kita, yang akhirnya menyebabkan tersinggung dan bila sudah tersinggung biasanya sibuk bela diri ,marah, lalu tingkatan selanjutnya memikirkan kejelekan orang lain.

Kita harus latihan tidak mudah tersinggung, kerana tidak jarang kita bisa berbicara tentang kebaikan, tapi ketika tersinggung tabungan amal kebaikan kita habis kerana marah , sekali marah mata terbelalak…..kata-kata seperti pisau mengiris, kadang seperti palu menghantam, mencaci maki, belum lagi tangan bisa bermain, kaki bisa memaki, banyak pahala yang kita kumpulkan hilang gara-gara kita tidak tahan menghadapi singgungan.

 

Kenapa orang tersinggung? Orang tersinggung kerana menilai dirinya lebih dari kenyataan , merasa pintar, merasa paling berjasa, merasa soleh, merasa tampan/cantik, merasa sukses, merasa kaya, merasa berkuasa, karena setiap kali kita terus menilai diri kita lebih dari kenyataan bila ada yang menilai kurang sedikit saja ,……..langsung akan tersinggung, tidak menyadari bahwa semua kelebihan ataupun kekurangan itu adalah amanah Allah untuk kita sikapi dengan akhlak yang terbaik…

Jadi memang ada sesuatu yang harus kita perbaiki yaitu kemampuan menilai diri , kita biasanya membuka peluang tersinggung kerana kita salah dalam menilai diri kita.

Jadi teknik pertama agar kita tidak mudah tersinggung adalah jangan menilai lebih kepada diri kita ; jangan banyak mengingat-ingat bahawa saya paling berjasa,saya seorang keturunan terpandang, saya seorang pemimpin, saya ini orang yang berpendidikan tinggi(sarjana,master,doctor),kerana makin banyak kita mengaku-ngaku tentang diri kita itulah yang membuat kita makin tersinggung.

 

Khusus dalam hal ini dalam kaitan supaya tidak mudah tersinggung, misalkan kalau kita sarjana lupakan kesarjanaan kita, atau kita seorang terpandang lupakan jabatan kita, kalau kita ustaz lupakan ustaz kita,kalau kita seorang pimpinan lupakan , kalau kita seorang terkenal lupakan, kalau kita seorang kaya lupakan ,anggap semuanya ini amanah,karena memang hanya sebuah amanah saja, dalam kaitan agar kita tidak tamak kepada penghargaan dan sanjungan makhluk, cukup hanya pandangan Allah saja.

Kalau kita sudah tidak tamak itu akan lebih ringan, kita harus melatih diri kita untuk hanya merasa sekadar hamba ALLAH yang tidak memiliki apa-apa kecuali ilmu yang dipercikan oleh ALLAH sedikit, lebih banyak tidak tahu,kita tidak punya harta sedikitpun kecuali sepercik titipan ALLAH ,kita tidak punya jabatan ataupun kedudukan sedikitpun kecuali sepercik yang ALLAH amanahkan,ilmu dan kekayaan manusai disbanding ilmu dan kekayaan Allah ibarat setetes air dari jarum yang dicelupkan ke samudara.Dengan merasa hanya sekadar hamba ALLAH maka akan ringan hidup kita ini, kerana makin ingin dihargai, makin ingin dipuji, makin ingin dihormati, akan makin sering sakit hati, jika kita berharap kepada pandangan makhluk maka pasti akan kecewa

 

Teknik yang kedua adalah kita harus melihat bahawa apapun yang dilakukan orang kepada kita itu bermanfaat kalau kita dapat menyikapi dengan sikap yang tepat. Seperti teori lempar kucing ,katanya kalau kucing dilempar batu, maka kucing itu lebih sibuk melihat orang yang melempar daripada melihat batunya. Kita ini tidak akan rugi dengan perilaku orang kepada kita kalau kita menyikapinya dengan sikap yang tepat , yang rugi itu adalah ketika kita salah menyikapi kejadian, dan sebenarnya kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai dengan keinginan kita, maka bersikaplah yang terbaik dalam kondisi seburuk apapun.

Yang mampu kita lakukan adalah memaksa diri kita menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita.Orang berkata apapun kepada kita itu terjadi dengan izin ALLAH , anggap saja ini episode atau ujian yang harus kita alami untuk menguji keimanan kita, dan akan mengangkat derajat kita disisi Allah.

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (QS : 2 ; 155)"

 

"(Yaitu) Orang-orang yang apabila ditimpa musibah , mereka mengucapkan Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (QS : 2 ; 156)"

"Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk (QS : 2 ; 157)"

Teknik yang ketiga adalah kita harus mulai melihat sesuatu tidak dari sisi kita, kalau tidak ingin mudah tersinggung caranya cari seribu satu alasan untuk bisa memaklumi orang lain. Maksudnya adalah supaya kita tidak mudah menyebabkan emosi dan tersinggung. Harus diingat seribu satu alasan yang kita buat dilakukan untuk memaklumi bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat mengendalikan diri, orang yang bias memaklumi kelemahan orang lain, maka dia telah memiliki kelabihan itu.

Teknik yang keempat adalah jadikan ladang peningkatan kualitas diri , jadi ketika menghadapi penghinaan, cacian,sindiran itu sebuah kesempatan, pokoknya penghinaan, perilaku buruk orang kepada kita menjadi ladang bagi kita untuk mengamalkan sifat mulia kita yaitu memaafkan orang yang menyakiti , membalas keburukan dengan kebaikan. Episode disakiti adalah episode seorang hamba untuk peningkatan maqam/derajat diri dihadapan Allah.

 

Sadarilah akan sifat-sifat (kekurangan)-mu, niscaya Allah akan membantumu dengan (kesempurnaan) sifat-sifat-Nya.

Akuliah kehinaan dirimu di hadapan Allah, niscaya Allah akan membantumu dengan kemuliaan-Nya.

Akuilah semua ketidakberdayaanmu niscaya Allah akan membantu dengan kekuasaan-Nya.

Dan akuilah kelemahanmu niscaya Allah akan membantumu dengan kekuatan-Nya. (dihadapan Allah, bukan dihadapan makhluk)

 

Dan carilah, temukanlah Allah sebelum Allah menjemput-mu pergi untuk selama2nya.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar