Sabtu, 16 Maret 2013

FW: Membangun Karakter dalam Islam

Please visit BDI Website http://vico-bdi.vico.co.id/

Pengurus BDI berupaya menghindari peredaran email-email yang dianggap dapat menimbulkan polemik antara anggota BDI

 

 

 

From: Danang Setiawan
Sent: Friday, March 15, 2013 4:18 PM
To: BDI
Subject: Membangun Karakter dalam Islam

 

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

 

Apabila kita ingin sukses menjadi seorang karyawan, seorang pemimpin ataupun seorang bapak/ibu

Kita harus MEMBANGUN karakter pribadi yang tangguh atau CHARACTER BUILDING yang kuat.

 

Untuk membentuk suatu karakter pribadi yang tangguh dibutuhkan suatu metode pengulang-ulangan

agar nilai-nilai yang diharapkan masuk ke pikiran bawah sadar dan pada akhirnya membentuk karakter

yang diinginkan. Sesuatu yang terus-menerus diulang, akan menghasilkan perubahan karakter yang

luar biasa. Ini seperti yang dilakukan perusahaan-perusahaan di Jepang dengan budaya Taisho nya

dan membacakan nilai-nilai perusahaan setiap apel pagi. Metode seperti ini juga diterapkan dalam

TNI lewat Sumpah Prajurit atau Sapta Marga.

 

Kita yang beragama Islam harus menyadari bahwa kita telah mempunyai nilai-nilai 1 Ihsan, 6 rukun

Iman dan 5 rukun Islam. Dengan mekanisme tersebut, seharusnya dampak yang ditimbulkannya

harus jauh lebih dahsyat.

 

Saat shalat lima waktu, misalkan, kita akan membaca Al Fatihah. Berarti, dalam satu hari kita

akan membaca Al Fatihah sebanyak 17 kali. Dalam sebulan 510 kali (17x30). Dan 6.205 kali

dalam setahun (17x 365).

Jika ia shalat selama 10 tahun saja, maka Al Fatihah dibacanya sebanyak 62.050 kali !

Rasanya kita sudah cukup fantastis mengikuti TRAINING atau PELATIHAN sebanyak 62.050 kali !.

Dan akan terus bertambah karena shalat lima waktu dilakukan seumur hidup.

 

Ini merupakan sebuah metode yang dahsyat karena Al Fatihah adalah intisari Al Qur'an yang tujuh

ayatnya mengandung nilai-nilai luhur.

 

Mari kita lihat arti dan dampak spiritual Al-Fatihah ( dalam skala kecil ) didalam pekerjaan kita

sebagai pegawai :

 

1. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

 

    Kita harus memulai segala sesuatu atas nama Allah. Artinya, kita harus sadar bahwa kita bekerja

    untuk mengabdi kepada Allah. Inilah Kesadaran Spiritual atau SPIRITUAL AWARENESS

    Hal ini akan melahirkan keikhlasan didalam bekerja.

 

    Orang bilang :"garbage in, garbage out". Maka jika kita memulai pekerjaan dengan

    Bismillaahirrohmaanirrohiim, maka seharusnya, orang juga bisa bilang :"kasih sayang in,

    kasih sayang out". Artinya jika Inputnya : Kasih Sayang, maka Output pekerjaannya seharusnya

    juga memberi dampak Kasih Sayang terhadap Perusahaan, Atasan, Bawahan, maupun Teman.

 

2. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam

 

    Lihatlah disiplin ilmu Allah yang kita terlibat didalam perusahaan kita : Petrophysics, Geology,

    Petroleum hingga ilmu-ilmu Public Relations, HRD,

    dsb. Bayangkan dari proses mapping, simulasi reservoir, drilling, produksi hingga gas mengalir

    ke Bontang... Alhamdulillaahirobbil 'Aalamiin.

    Ikrar ini akan membuat manusia sadar akan kebesaran Allah, sehingga akan membuat manusia

    BERJIWA BESAR ( THINKING BIG ).

 

3. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

 

    Mengajarkan kita untuk bersikap memberi yang didasari sikap Rahman (kasih) dan Rahim

    (sayang) kepada Atasan, Bawahan, Teman sejawat hingga Consumer ( P.T. BADAK ) ...

    Arrohmaanirrohiim. Hal ini melahirkan manusia BERFIKIR DALAM ( THINKING DEEP ).

 

4. Pemilik / Raja Hari Pembalasan

 

    Mengajarkan kita akan adanya "Rewards" dan "Punishment" karena prestasi kerja kita ...

    Maaliki yaumiddiin.

    Ikrar ini mengarahkan kita untuk memiliki VISI JANGKA PANJANG ( VISIONER ).

 

5. Hanya kepada Allah kami mengabdi dan hanya kepada-Nya kami memohon pertolongan

    ...Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin.

 

    Mengajarkan kepada kita bahwa kita bekerja untuk Allah, segala sesuatunya didalam perusahaan

    bisa berubah. Atasan bisa berganti, organisasi bisa berubah, Manajemen bisa berganti. Adanya

    Management of Change, produktifitas kita justru bertambah, karena apa ?

    Karena kita bekerja untuk mengabdi kepada Tuhannya atasan kita, kepada Yang Memberi Rezeki

    atas perusahaan tempat kita bekerja.

    Ikrar ini mengajarkan agar kita memiliki INTEGRITAS KEPADA ALLAH ( INTEGRITY ) didalam

    Memajukan Perusahaan kita.

 

6. Tunjukilah kami jalan yang lurus.

 

    Buatlah rencana strategis dan taktis ( SOP ) untuk mengaplikasikan semua visi yang kita ikrarkan

    pada jalan yang SAFETY (Selamat) dan Straight way to GOALS ( Jalan singkat ke Target )

    untuk dijadikan langkah nyata ... Ihdinashshiroothol mustaqiim

    Ikrar ini membutuhkan PHYSICAL CREATION  dan MENTAL CREATION.

 

    Jalan yang lurus ( STRAIGHT AND SAFE TO GOALS ) itu jalan seperti apa ? Perhatikan lanjutan

    ayat dibawah ini :

 

7. (Yaitu) Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang dimurkai,

    bukan pula jalan yang sesat.

 

    Kita diminta untuk EVALUATION ( Mengevaluasi hati, pikiran, dan pelaksanaan kerja aga

    tetap terus berada pada tangga yang benar dan lurus (evaluation).

 

    Tangga yang benar dan lurus itu apa ? Itu adalah tangga orang-orang yang diberi nikmat berupa

    kesuksesan didalam hidupnya (karier, prestasi kerja,

    kebahagiaan, dsb.) dan memohon hidayah agar mampu belajar dan bisa masuk kedalam golongan

    orang-orang yang telah diberi nikmat.

    ... Shirootholladziina an'amta alaihim

 

    Bukan jalan mereka yang dimurkai ... Ghoirilmaghdzuubi alaihim

   

    Jalan mereka yang dimurkai itu siapa ? Yaitu jalan orang-orang pintar / profesional namun dia

    koruptor, manipulator yang merugikan perusahaannya.

 

    Dan bukan pula jalan orang yang sesat ... Wa ladhdhoolliin

 

    Jalan mereka yang sesat itu siapa ? Yaitu jalan orang-orang yang bodoh dan tidak professional

    didalam pekerjaannya.

 

    Pada kedua ayat diatas, kita diminta melakukan CHECK AND RE-CHECK sesuai dengan prinsip KAIZEN

    yaitu pilih ambil yang baik ( jalan yang nyata-nyata memberi kenikmatan ) dan buanglah yang buruk

    ( jalan sesat dan jalan yang membuat murka )

 

    Aammiin ... ( Kabulkan ! ),

 

     Artinya: DO OR ACTION !  Jika keputusan dan ketetapan telah dibuat, Jangan takut dan jangan mundur ...

     Allah akan mengabulkan yang kita kehendaki !

 

Mari kita periksa diri kita. Sejauh mana Al-Fatihah telah berdampak dalam membentuk karakter kita ?


Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dari Al-Quran yang Agung". (QS. 15:87)

 

Mengapa sudah ratusan ribu kali Al-Fatihah kita ucapkan, tetap tidak memberi dampak kepada diri kita ? tidak sekali ... dua kali tapi ratusan ribu kali !

 

Karena kita mengucapkannya tanpa Hati Nurani, kita terbelenggu kepada "Hafalan" dan "Terjemahan". Secara tidak sadar selama ini kita tidak jujur.

 

Apa yang di "OPEN" di "bibir", tidak di "SAVE" oleh "qalbu" nya. Jadi kalau mau di "RUN" yaaa ... "BLANK" isinya.

 

Kalau untuk diri sendiri saja tidak berdampak, bagaimana bisa memberi dampak kepada orang lain apalagi kepada Perusahaan ?

 

Sekarang marilah kita melihat sifat-sifat Allah yang dibaca berulang-ulang ketika kita shalat adalah sbb. :

 

1. Niat shalat

 

Sifat-sifat mulia yang dibaca adalah :

 

- Pengasih dan Penyayang : Bismillahir-Rahmannir-Rahim

Ini adalah sebuah awal aktivitas kita yang merupakan visi kedepan

 

2. Takbiratul Ihram

 

- Agung dan Besar : Allahu Akbar

Aktivitas ini sebagai pembukaan dengan kesucian hati

 

3. Al Fatihah

 

Al Fatihah seolah-olah sebagai pendahuluan yang merangkum seluruh isi Al Qur'an ke dalam 7 ayat

 

4. Rukuk

 

Sifat-sifat mulia yang dibaca adalah :

 

- Agung dan Suci : Subhana Rabbiyal al-'Azhim

Kita lafazkan :"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung"

 

5. Berdiri Memuji

 

Sifat-sifat mulia yang dibaca adalah :

 

- Mendengar ( empati ) : Sam'i Allahu liman hamidah

- Berterima kasih          : Sam'i Allahu liman hamidah

                                       Rabbana lakal hamd

 

6. Sujud

 

Tidak tunduk kepada siapapun selain hanya Allah Yang Maha Suci dan Yang Maha Tinggi

 

- Tinggi dan Suci : Subhana Rabbiyal A'la

 

7. Duduk Setelah Sujud

 

Menetralkan kembali mental kita dengan segenap kejujuran kita. Mengoreksi setiap

jengkal kesalahan dan keburukan kita untuk berpaling kepada sumber rahmat, dengan

memohon ampunan :"Ampuni aku, wahai Tuhanlu Yang Maha Agung" sebanyak 3 x.

 

Sifat-sifat mulia yang dibaca adalah :

 

- Agung dan Pengakuan Kesalahan : Astaghfirullah al-'Azhim

 

8. Setelah selesai 2 rakaat

 

Kita berada dalam tahap-tahap evolusi spiritual seperti yang dialami Nabi Muhammad saw.

 

Sifat-sifat mulia yang dibaca adalah :

 

- Damai      : Assalamu'alaika ayyuhan nabiyyu

- Pengasih  : Warrahmatullahi wabarakatuh

- Terpuji     : ... innaka Hamidun Majid

- Mulia        : ... innaka Hamidun Majid

 

Pengulangan akan lebih banyak kembali kalau kita membaca surah-surah yang lain

setelah surah Al Fatihah. Takjub, Luar Biasa. Bayangkan, betapa hebaynya metode

yang diajarkan Allah ini kepada Muhammad saw, 1400 tahun sebelum diketemukan

Ilmu Psikologi Modern. Bayangkan 17 rakaat setiap hari !!

 

Sikap-sikap shalat yang mengulangi pengulangan (RMP) sehari semalam adalah sbb. :

 

1. Sikap Berdiri ( 34 x ) : Melatih Kemandirian

2. Sikap Ruku'  ( 17 x )  : Melatih Kerendahan Hati

3. Sikap I'tidal   ( 17x )  : Melatih Keteguhan dan Kebangkitan kembali

4. Sikap Sujud  ( 34 x ) : Melatih Pengabdian hanya kepada-Nya.

 

Sifat-sifat mulia yang Diulang-ulang dalam shalat :

 

1.   Takbir          ( 94 x ) : Menyebut kebesaran Allah ----> menghasilkan semangat

2.   Tasbih          ( 51 x ) : Menyebut kesucian Allah   -----> menghasilkan transparansi

3.   Tawajjuh      (   5x ) : Menyebut doktrin Tauhid --------> menghasilkan prinsip

4.   Al-Fatihah    ( 17 x ) : Menghasilkan -----> Evaluasi diri

5.   Surah-surah ( 10 x ) : Menghasilkan -----> Momen-momen sesuai kebutuhan dan situasi.

6.   Saami'Allah  ( 17x ) : Maha Mendengar ----> menghasilkan Sikap Empati

7.   Rabbana       ( 17x ) : Menyebut ketinggian-Nya ----> menghasilkan Keikhlasan

8.   Doa duduk    ( 17x )  : Menyebut pentingnya derajat, rezeki, kesehatan

                                      ----> menghasilkan Tools Perjuangan

9.   Attahiyat      (  9x )  : Mengakui  keberkahan milik Allah -----> menghasilkan Pengakuan

10. Assalam       ( 9x  )  : Menyebarkan ---> Kedamaian, Salam

11. Syahadat     ( 9 x )  : Membangun sikap -----> Komitmen dan Misi

12. Taslim          ( 5 x )  : Membangun sikap -----> Peduli pada lingkungannya

13. Shalawat     ( 9 x )  : Membangun sikap ------> Berterima kasih

14. Surah Al Fatihah    : Yang diulang-ulang ------> Lihat keterangan diatas.

 

Sekarang, kalau sudah sedemikian hebatnya metode yang diajarkan Rasulullah saw,

 

MENGAPA YANG ADA SEKARANG TIDAK MENCERMINKAN KEHEBATANNYA ?

 

Jawabannya sangat ...sangat ... sederhana :

 

Didalam suatu sistem produksi, ada 3 komponen yang terlibat agar produksi tsb berkualitas tinggi :

 

1. Input yang berupa material

2. Proses atau Mekanisme Kerjanya

3. Output atau Hasilnya.

 

Input materialnya, seharusnya berupa Suara hati yang fithrah sebagai Spiritual Capital dari Allah.

Banyak yang hanya mengetahui sistem proses atau syariatnya saja, tetapi tidak mengenal

input material/bahannya. Contoh : Orang shalat hanya dilakukan secara ibadah fisik saja, bukan

ibadah Ruh, dia tidak tahu bahwa shalat adalah kebutuhannya untuk membentuk Karakter Diri

bahkan lebih menyedihkan lagi ... dia shalat tetapi tidak mengenal siapa dirinya ? siapa Tuhannya ?

Pokoknya yang dia tahu dia wajib nyembah Allah. Tapi kalau ditanya, siapa Allah itu ? dia tidak

tahu, tidak kenal eksistensi-Nya ----> sehingga shalat dianggap beban berat karena sudah merupa

kan kebiasaan yang dia tidak tahu maknanya ----> jadi setelah shalat, kembali ke sifat "lama" nya.

 

Hal ini telah disebut berkali-kali ... berkali-kali didalam Q.S. Al Maa'uun 4-6 :

 

"Maka celakalah bagi orang yang melakukan shalat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari

 shalatnya, orang-orang yang "riya'"

 

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar