Kamis, 07 Februari 2013

FW: Mari Makan ...

Please visit BDI Website http://vico-bdi.vico.co.id/

Pengurus BDI berupaya menghindari peredaran email-email yang dianggap dapat menimbulkan polemik antara anggota BDI

 

 

 

From: Mohammad Faiz Wirawan
Sent: Friday, February 08, 2013 8:11 AM
To: BDI
Subject: Mari Makan ...

 

Mari Makan..

 

Pagi tadi ditengah kemacetan Jakarta menuju kantor, saya dengarkan radio Silahturahim, 720 AM kalo tidak salah.

Dibahas mengenai Al Baiti Jannti seri Keberkahan di meja makan.

Ada beberapa hal menarik disana mengenai ‘peran’ meja makan dalam rumah seorang muslim.

 

1.    Meja makan / tempat makan sebagai tempat bersyukur kepada Allah SWT

 

Makanan yang tersaji di meja makan/tempat makan di rumah kita, telah banyaaak melewati proses yang panjang. Banyak dan panjang untuk dapat sampai dan tersaji dihadapan kita.

Allah SWT perintahkan kita untuk memperhatikan makanan, bahwa makanan yg tersaji itu tidaklah sederhana prosesnya. Betapa Allah telah curahkan air dari langit dan membelah bumi dengan seksama, serta telah menghidupkan biji-bijian, anggur, sayuran, dan seluruh sumber makanan bagi manusia dan ternak-ternak, adalah untuk kesenangan manusia.

 

25. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),

26. kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,

27. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,

28. anggur dan sayur-sayuran,

29. zaitun dan kurma,

30. kebun-kebun (yang) lebat,

31. dan buah-buahan serta rumput-rumputan,

32. untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

(QS. ‘Abasa 24-32)

 

            Bersyukur dapat dengan cara selalu menghabiskan makanan yg telah tersaji dihadapan kita. Ambillah sesuai kapasitas lidah dan perut kita. Janganlah mensia-siakan makanan yg ada dihadapan kita. Sekiranya kita ragu dengan makanan yg tersaji atau akan kita pesan (di restoran mungkin), cari tahulah dulu sebelum kita memesannya agar rasa dan jumlahnya sesuai dg kapasitas kita.

 

2.    Meja makan/tempat makan sebagai tempat penghargaan kepada sesama manusia

 

Ketika kita mengetahui bahwa proses makanan sampai dihadapan kita, kita juga akan menghargai jerih payah Istri, Ibu, atau bahkan orang yang membantu kita dalam menyiapkan makanan ini, berbelanja, memasak, dan menghidangkannya dihadapan kita.

Tidaklah mudah menyiapkan makanan untuk siap kita santap, bahkan untuk makanan instan-pun, kita perlu membelinya, memasak/mengolahnya sedemikian rupa sehingga siap kita santap.

Hargailah dengan minimal mengucapkan terimakasih, dan tidak menghardik makanan yg mungkin kurang sesuai untuk lidah kita.

Kepada para Istri yang telah susah payah menyiapkan hidangan terbaik bagi suami dan keluarganya, semoga Alloh SWT selalu limpahkan keberkahan hidup baginya di dunia dan di akhirat kelak. Aamiiin.

 

3.    Meja makan / tempat makan sebagai Madrasah bagi keluarga dan anak keturunan kita

 

Banyak sekali moment2 indah yang dapat tercipta saat makan bersama di rumah. Salah satunya adalah moment untuk mengajarkan ilmu untuk keluarga dan anak keturunan kita. Ilmu tentang syukur, ilmu tentang tadabbur Al Quran mengenai makanan, kisah Rosul yang berkaitan dengan makan, bahkan sarana untuk sharing dan diskusi dalam keluarga.

Banyak kisah Rosul yang berhubungan dengan makanan, diantaranya :

Kisah Nabi Isa dengan hidangan dari langit,

Kisah Nabi Yusuf dengan ilmu penyimpanan makanan (gandum) selama 7 tahun + 7 tahun

Kisah Maryam dan Nabi Zakariya saat diketahui ada banyak makanan ditempat Maryam padahal tak ada seorangpun yang dapat menemui Maryam

Dan masih banyak lagi pelajaran yg dapat kita sampaikan dari makanan ini.

 

Makan dan makanan, bukanlah suatu hal yang sederhana.

Dalam makan dan makanan, terdapat furqon atau pembeda antara seorang muslim dengan yg bukan. Apa yang kita makan, bagaimana memilih makanan, bagaimana adab makan, dan bagaimana perlakuan kita serta penghargaan terhadap makanan, adalah hal yang harus kita perhatikan dalam rangka menjaga diri kita dan keluarga kita (terhindar) dari api neraka.

 

Mari makan yang baik-baik, seperti Allah telah Firmankan kepada Rosul-Rosul Nya,

(QS- Al Mu’minuun ayat 51)

 

 

Wallahua’lam bisshowab

 

Semoga bermanfaat.

 

salam,

M.Faiz Wirawan

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar