Minggu, 04 November 2012

FW: Kisah Mak Yati

 

 

Regards,

Ari Wicaksono

VICO Indonesia-Finance JKT dept. ext 6750 (081932416750 & 021-5236750)

Start an eco-friendly life: REDUCE, REUSE, RECYCLE. Don't print this email unless you REALLY need to!

From: BDI
Sent: Friday, November 02, 2012 7:32 AM
Subject: FW: Kisah Mak Yati

 

Please visit BDI Website http://vico-bdi.vico.co.id/

Pengurus BDI berupaya menghindari peredaran email-email yang dianggap dapat menimbulkan polemik antara anggota BDI

 

From: Ardian Wirata
Sent: Thursday, November 01, 2012 1:29 PM
To: BDI
Subject: RE: Kisah Mak Yati

 

Assalamu'alaykum Warohmatullohi Wabarokatuh,

 

Sungguh syaitan dalam menggoda dan menjerumuskan manusia melakukan berbagai cara

 

Ada tiga racun yg diramu setan tuk merusak amal kebaikan.

 

Sebelum beramal, racun RIYA' yg digunakan, membuat org kehilangan orientasi ttg kpd siapa seharusnya amal ia niatkan.

 

Saat beramal, ada racun GHAFLAH (lalai) yg disisipkan; yg bisa berupa hilangnya kekhusyu'an atau ketidakseriusan.

 

Setelah amal dilakukan, masih ada racun perusak amal yang efeknya tak kalah ampuh. Ada sum'ah & al Mann. Sum'ah, menceritakan amal yg sudah dilakukan agar mendapat sanjungan. Dan tuk sedekah ada al Mann & al Adza, mengungkit pemberian & menyakiti hati yg diberi. Cukup dgn satu saja dari ketiga racun ini, pahala bisa musnah. Susah payah beramal & beribadah, tapi pahala yg diharapkan telah musnah..

 

Maka "ketenaran" yang dialami oleh mak Yati merupakan cobaan dari Alloh, semoga ybs dapat diteguhkan keikhlasannya dan tidak tergelincir oleh jebakan syaitan

 

Jamaa'ah BDI sekalian,

 

Tahukan anda tentang sahabat Ulbah bin Zaid Rodhiallohu 'anhu ?

 

Beliau adalah potret seorang sahabat yang sangat fakir namun Kedermawanannya diakui oleh Alloh dan Rasul Nya

 

Lalu apa yang beliau rodhiallohu 'anhu lakukan?

 

Simak kajian oleh Ust Armen Halim Naro Rohimahulloh berikut ini

 

\\ekln-11sgh82\kedermawanan

 

 

Wallahul Muwaffiq

 

From: BDI
Sent: Tuesday, October 30, 2012 8:10 AM
Subject: FW: Kisah Mak Yati

 

Please visit BDI Website http://vico-bdi.vico.co.id/

Pengurus BDI berupaya menghindari peredaran email-email yang dianggap dapat menimbulkan polemik antara anggota BDI

 

 

From: Triono Hari Wibowo
Sent: Saturday, October 27, 2012 7:49 AM
To: BDI
Subject: Kisah Mak Yati

 

Selalu ada kisah super seperti ini…

Semoga bermanfaat buat kita yang relative lebih mampu…

 

Wassalam

 

 

Kisah Mak Yati, Pemulung yang Menabung 3 Tahun untuk Kurban 2 Kambing

      Jakarta - Semangat berkurban di hari raya Idul Adha ternyata dirasakan juga oleh Mak Yati (65), perempuan tua yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung. Wanita yang sehari-harinya bekerja mengumpulkan botol bekas itu menabung selama tiga tahun untuk berkurban dua ekor kambing.

Mak Yati diketahui sering mengumpulkan botol bekas di sekitar wilayah Tebet. Dia juga cukup sering berkunjung ke Masjid Al Ittihad yang ada di wilayah Tebet Barat. Pengurus masjid itu juga mengenalnya.

"Saya sudah kenal Mak Yati 15 tahun, sejak tahun 1997. Pertama saya baru kerja di masjid ini Mak Yati sudah wara-wiri mulung di sini," kata pengurus masjid bernama Syaiful saat ditemui di Masjid Al Ittihad, Tebet Barat, Jakarta, Jumat (26/10/2012).

Syaiful menuturkan pada Senin (22/10) malam, dengan menumpang bajaj, Mak Yati membuat kaget pengurus masjid. Dia membawa dua ekor kambing beserta rumputnya ke Masjid Al Ittihad untuk berkurban.

"Mak Yati bilang mau menyumbangkan dua ekor kambing untuk disembelih pada hari raya Idul Adha ini," tutur Syaiful.

Tak ayal hal tersebut membuat pengurus masjid terharu. "Kita nggak nyangka Mak Yati bawa kambing malam itu, ya kita terharu lah. Orang sehari-hari dia cuma mulung, tapi punya niat untuk menyumbangkan hewan kurban untuk lebaran ini," imbuh Syaiful.

Mak Yati yang ditemui di rumahnya, di kawasan Tebet, mengaku memang sudah lama ingin berkurban. Keinginan itu terus dia pelihara sambil menabung untuk membeli hewan kurban.

"Sudah lama Mak pengen kurban nak. Sejak tiga tahun yang lalu. Tapi kan mak ini kerjaannya cuma mulung, jadi penghasilan nggak jelas. Buat makan sehari saja kadang udah sukur. Jadi Mak ngumpulin dulu duit Rp 1.000, Rp 1.500 sampai tiga tahun, lalu Mak beliin kambing dua ekor. Sampai-sampai penjual kambingnya Mak cegat di tengah jalan saking Mak pengen beli kambing," ujar Mak Yati sambil tertawa.

       

        Rini Friastuti - detikNews

 

 

 

Disclaimer:
The contents of this email, together with its attachments, may contain confidential information belong to Virginia Indonesia Co., LLC ("VICO") and Virginia Indonesia Co., CBM Limited  ("VICO CBM"). If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately and delete this e-mail from your system, and you should not disseminate, distribute, copy or otherwise use this email or any part thereof.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar